Ternyata Seperti Inilah Faizal Assegaf yang Asli

Saya butuh waktu cukup lama untuk mempertimbangkan, apakah akan mempublish artikel ini atau tidak. Saya khawatir jatuh pada perbuatan ghibah.

Namun dengan mengucap Bismillah, saya beranikan diri mempublish artikel ini. Alasan saya adalah, karena di dalam Islam ada beberapa jenis ghibah yang diperbolehkan. Silahkan baca artikel referensinya berikut ini:

Saya menilai, bahwa membicarakan Faizal Assegaf (FA) termasuk ghibah yang diperbolehkan. Sebab selama ini FA dikenal sebagai tokoh yang sangat rajin mengkritik Jokowi. Dia dikenal sebagai pendukung Prabowo. Namun ternyata, banyak fakta mengejutkan mengenai beliau.

Selain itu, bagi saya membela agama jauh lebih penting – justru itu yang paling utama – dibanding urusan dukung-dukungan capres. Prinsip ini sudah saya tulis beberapa hari lalu di sini << Silahkan dibaca 🙂

Saya ingin teman-teman tahu siapa dia sebenarnya, agar kita semua tahu siapa kawan siapa lawan yang sebenarnya. Agar kita waspada, dan seterusnya.

* * *

Lewat sebuah statusnya, Faizal Assegaf (FA) yang ketua Progres 98 itu menuduh saya mencuri status Facebooknya. Sebuah tuduhan yang menurut saya sangat ngawur. Dan karena tuduhan itu telah mencoreng nama baik saya, maka saya merasa perlu memberikan klarifikasi lewat tulisan ini.

Walau status tersebut sudah dihapus olehnya, namun screenshotnya telah beredar ke mana-mana, sehingga banyak mempengaruhi opini publik. Karena itulah, saya perlu melakukan klarifikasi.

Berikut screenshot dari tuduhan tersebut.

faizal_assegaf_01

* * *

Ini bukan sembarang klarifikasi, karena saya memberikan argumen berdasarkan data yang sangat konkrit dan valid, yakni obrolan saya dengan FA di inbox Facebook

Setelah ini, diharapkan teman-teman memahami duduk persoalannya, dan agar bisa menilai sendiri masalah ini, karena saya percaya teman-teman semua adalah orang yang cerdas.

Namun sebelumnya, perlu saya tegaskan bahwa perseteruan kami tak ada hubungannya dengan KMP. Saya bukan bagian dari KMP. Saya hanya orang independen yang tidak ada kaitan apapun dengan KMP sebagai sebuah koalisi politik. Kalau soal FA, saya tak tahu apakah dia bagian dari KMP atau bukan.

Jadi perseteruan kami murni masalah pribadi saja. Jika setelah ini banyak haters yang bersorak gembira dan berkata KMP pecah kongsi dan sebagainya, ya biasalah. Namanya haters. Mana pernah cerdas. Masalah pribadi kok dibawa-bawa ke urusan KMP, padahal tak ada hubungannya.

Baiklah, berikut saya ceritakan KRONOLOGI CERITANYA, ya.

* * *

Saya sebenarnya belum terlalu kenal dengan Faizal Assegaf (FA) yang ketua Progres 98 itu. Hanya kenal sekilas lewat status-status Facebooknya yang banyak mengkritik dan mengumbar data mengenai Jokowi.

Awalnya saya mengenal FA justru dari sebuah tulisan di Kompasiana yang berjudul “Faizal Assegaf dan Jonru Menari-nari di Atas Penderitaan Prabowo.” Tulisan ini dibuat oleh seseorang yang sebenarnya hanya sok tahu mengenai saya. Dia menduga saya dan FA mencari popularitas dengan berpura-pura mendukung Prabowo dan menjelek-jelekkan Jokowi. Lalu setelah terkenal, di tahun 2019 nanti kami akan nyaleg, dan menari-nari di atas penderitaan Prabowo yang kalah pilpres 2014.

Sebuah analisis yang sangat ngawur dan sok tahu. Jika si penulis ini tahu siapa saya sebenarnya, dan bagaimana karakter asli saya, dijamin dia akan malu berat karena telah menulis artikel itu.

Namun baiklah, saya bukan hendak membahas artikel ngawur itu, tapi membahas FA, sebuah nama yang saya kenal dari tulisan tersebut.

Karena penasaran dengan nama FA yang dibahas pada tulisan tersebut, saya pun mencarinya di Facebook, dan ketemu. Setelah itu saya add ke dalam friend list. Sejak saat itu, kami pun bertema di FB, dan menurut saya dia seorang yang sangat idealis serta giat berjuang membela kebenaran.

Namun pandangan saya mengenai FA mulai berubah sejak beliau banyak membahas syiah di status-statusnya. Salah satu statusnya yang paling menggelitik adalah ketika dia menulis bahwa Prabowo dan Gerindra belum pernah menuduh Syiah itu sesat. “Kalau PKS sih, setahu saya mereka berpendapat bahwa syiah itu sesat. Tapi saya menghargai pendapat mereka,” tulisnya.

Berikut adalah screenshot status beliau tersebut, yang saya berikan komentar di bawahnya. Lalu nama FA saya tutup demi menjaga privasi dirinya. Awalnya screenshot ini saya simpan saja di komputer tidak saya sebarluaskan ke manapun.

faizal_azzegaf_02

Menurut saya, argumen FA ini sangat aneh. Sebagai seorang muslim saya paham bahwa yang harus kita jadikan pedoman dalam menyebut golongan tertentu sesat atau tidak adalah Al Quran dan Hadits. Bukan parpol, bukan tokoh tertentu. Lagipula apa hak PKS dan Prabowo menyebut Syiah sesat? Itu adalah wilayah fatwa, dan seharusnya yang menyatakan seperti itu adalah MUI, bukan parpol atau tokoh manapun.

Saya berusaha tidak terlalu peduli terhadap pendapat FA ini, karena menurut saya tak terlalu penting untuk membahas dirinya. Screenshot tersebut pun hanya saya simpan di komputer.

Namun saya mulai tergelitik karena dari status seseorang di Facebook, saya mendapat info bahwa FA menuduh saya syiah pada sebuah komentarnya di FB. Berikut screenshotnya:

faizal_assegaf_03

 

Karena itulah, saya mengirim pesan padanya via inbox, minta konfirmasinya mengenai tuduhan tersebut. Namun SAYA SANGAT KAGET, karena jawaban FA benar-benar di luar dugaan.

Jonru: Mas Faizal, mohon konfirmasinya utk komentar anda yg ini. Bagi saya syiah bukan bagian dari islam. Justru orang2 syiah benci pada saya.

FA: Bagaimana saya bisa tahu anda Syi’ah atau bukan Syi’ah…? Yang tahu anda beriman atau tidak hanya Allah. Dulu ada yang bilang Jonru juga Syi’ah, merujuk pada bahasa Arab: Syi’ah artinya pengikut -&gt; Jonru Syi’ah Islam = Jonru pengikut Islam. Dan saya perhatikan anda benar-benar Syiah Islam yang artinya PENGIKUT ISLAM, berarti anda juga kafir? bingung saya.

Silahkan baca sendiri pada screenshot berikut:

faizal_assegaf_04

Saya ingin meminta klarifikasinya, eh dia kok malah menyerang saya seperti itu?

Saya langsung kehilangan selera untuk menjawab lebih lanjut, Maka saya jawab seperti ini:

Terima kasih. Dari jawaban anda, saya kini tahu siapa anda dan bagaimana kualitas anda yang sebenarnya. Salam sukses selalu!

faizal_assegaf_05

* * *

Sebelum FA menjawab seperti di atas, saya sempat memposting (di Fan Page Jonru) status beliau yang mengatakan bahwa Prabowo belum pernah menyatakan Syiah sesat. Lantas saya berikan narasi sebagai berikut (status inilah yang dijadikan FA sebagai “bukti” bahwa saya menuduh dia kafir. Padahal coba teman-teman simak dengan baik. Apakah ada tuduhan kafir di status ini? Sama sekali tidak ada, bukan? Tuduhan tersebut HANYA PERSEPSI DIA):

Status yang saya capture ini ditulis beberapa hari lalu oleh seorang teman pendukung Prabowo. Namanya saya samarkan, karena saya tak ingin terjebak pada ghibah, dan agar kita fokus pada isi statusnya saja, bukan pada orangnya.

Mendukung seseorang atau sesuatu – apapun dan siapapun itu – bukan berarti kita harus cinta buta terhadapnya. Pedoman utama kita adalah Al Quran dan Hadist.

Jadi ketika saya berkata syiah itu sesat dan bukan bagian dari Islam, dalil yang saya gunakan bukan dalil PKS atau dalil Prabowo, melainkan dalil AlQuran dan Hadits.

Andai PKS atau Prabowo mendukung syiah misalnya, maka saya Insya Allah tetap akan menentang syiah. Karena Islamlah – bukan PKS atau Prabowo – yang bisa membawa kita ke surga.

Betul?

.
Demi menjaga privasi FA, nama dia saya tutup pada status tersebut, sehingga saya harapkan teman-teman tidak tahu itu status siapa. Karena bagi saya, yang penting kita mengambil hikmah dari isi statusnya, bukan membicarakan atau bahkan membully orangnya.

Bahkan jika ada teman yang menyebut “Itu kan status FA”, komentarnya langsung saya hapus. Karena saya masih berusaha menghargai privasi FA. Sebab selama ini kami masih berteman baik.

Beberapa saat setelah itu, FA membalas pesan saya (yang minta konfirmasi). Lantas beberapa saat kemudiannya lagi, dia membalas lagi, yang intinya adalah memprotes saya. Dia marah karena statusnya saya capture dan diposting di fan page Jonru.

Berikut adalah obrolan lengkap kami (screenshoot bisa dilihat di bagian bawah artikel ini). Saya sertakan juga komentar-komentar saya, untuk memperjelas situasinya).

Terus terang, pandangan saya terhadap FA langsung berubah 180 derajat setelah obrolan kami ini.

Sampai saat ini, saya belum bisa memastikan apakah beliau syiah atau bukan. Saya pun tak berani menuduh tanpa dasar apapun. Namun yang jelas, dari obrolan tersebut saya menangkap kesan bahwa FA adalah seorang yang licik, pintar ngeles, pintar memutar balik fakta. Bahkan saya yang awalnya protes karena dia menuduh saya syiah, eh… dia dengan lihainya memutar situasi sehingga seolah-olah saya yang syiah dan dipaksa mengaku olehnya.

Bahkan yang paling lucu: Dia menuduh screenshot status yang saya posting tersebut sebagai tindakan pencurian. Benar-benar argumen yang sangat aneh dan ngaco.

Berikut adalah obrolan kami via inbox Facebook tersebut:

* * *

Jonru: Mas Faizal, mohon konfirmasinya utk komentar anda yg ini. Bagi saya syiah bukan bagian dari islam. Justru orang2 syiah benci pada saya.

FA: Bagaimana saya bisa tahu anda Syi’ah atau bukan Syi’ah…? Yang tahu anda beriman atau tidak hanya Allah. Dulu ada yang bilang Jonru juga Syi’ah, merujuk pada bahasa Arab: Syi’ah artinya pengikut -> Jonru Syi’ah Islam = Jonru pengikut Islam. Dan saya perhatikan anda benar-benar Syiah Islam yang artinya PENGIKUT ISLAM, berarti anda juga kafir? bingung saya.

Jonru: Terima kasih. Dari jawaban anda, saya kini tahu siapa anda dan bagaimana kualitas anda yang sebenarnya. Salam sukses selalu!

FA: (komentar ini dikirim oleh FA setelah dia membaca status saya yang berisi screenshot statusnya tersebut) Anda posting tulisan saya tanpa membaca secara utuh, terkesan anda ingin mengklaim bahwa saya Syiah dan kafir. Bagaimana anda bisa membuat sebuah kesimpulan tanpa pernah anda bertemu dan memahami secara utuh tentang saya…? Apakah cara anda tersebut dibenarkan dalam Islam sesuai Al Qur’an dan Hadist…?

Jonru: Saya menutupi nama anda, itu artinya saya menghargai privasi anda. Saya hanya ingin mengambil poin penting dari status tsb tanpa perlu tahu siapa penulisnya. Saya bahkan menghapus semua koamentar yg menyebutkan bahwa itu statu FA

Namun jika status itu membuat anda tak berkenan, saya bisa menghapusnya. Yg jelas tak ada niat utk menyebut anda syiah atau kafir. Justru anda yg pertama kali menyebut saya syiah lewat komentar yg saya screenshot tadi. Anehnya, anda tadi justru berkata tidak tahu apakah saya syiah atau bukan . Sama sekali tak ada perasaan bersalah.

FA: Berkenan baca komentar saya di atas, bila merujuk pada BAHASA ARAB SYIAH ARTINYA PENGIKUT -> JONRU SYIAH ISLAM = JONRU PENGIKUT ISLAM, apakah kesimpulan demikian dari sisi bahasa salah… mohon dikoreksi…?

Jonru: Hehe… Sepertinya anda cuma berusaha ngeles. Apa bedanya dgn jokowi?

FA: Ngeles bagaimana…? Apa hubungannya dgn Jokowi, justru anda yg berusaha menghindar dari pertanyaan saya di atas:

Berkenan baca komentar saya di atas, bila merujuk pada BAHASA ARAB SYIAH ARTINYA PENGIKUT -> JONRU SYIAH ISLAM = JONRU PENGIKUT ISLAM, apakah kesimpulan demikian dari sisi bahasa salah… mohon dikoreksi…?

Jonru: Kalau definisinya spt itu, kenapa anda justru protes karena merasa dituduh syiah lewat status saya? Dari sini saja sudah terlihat bahwa anda tidak konsisten. Lagipula sejak awal anda berkata “jonru syiah” bukan “jonru pengikut syiah”. Inkonsistensi adalah salah satu ciri orang ngeles. Dan ngeles adalah salah satu karakter jokowi. Padahal anda selama ini rajin mengkritik jokowi.

Ya sudahlah, saya yakin tak bakal selesai debat dgn orang spt anda. Yg jelas saya kini tahu siapa anda sebenarnya. Terima kasih.

(Saya memang paling malas meladeni obrolan orang yang hobi ngeles, sebab obrolan tak akan pernah selesai, cuma buang-buang waktu).

FA: Jangan menghindar dari pertanyaan saya, beri masukan dari sisi pemaknaan bahasa, dan secara tidak langsung anda telah mengakuai bahwa anda Syiah, namun berupaya untuk menghindar dengan mengaburkan diskusi bahwa sikap ngeles itu Jokowi. Cara-cara dokrtin seperti itu sangat berbahaya sekali, di mana anda menempatkan semua orang yang anda tidak sejalan dengan anda sebagai musuh dan kafir. Anda lupa anda sendiri adalah SYIAH ISLAM = PENGIKUT ISLAM, apakah anda juga kafir?

Jonru: Ya ampun! Anda memang pintar memelintir fakta ya? Kini anda bersikap seolah-olah saya syiah dan harus mengaku.

Saya makin percaya bahwa tak ada lagi gunanya meladeni anda. Terima kasih wassalam

FA: saya katakan dari sisi bahasa JONRU ADALAH SYIAH… SYIAH dalam bahasa Arab adalah PENGIKUT -> JONRU SYIAH ISLAM = JONRU PENGIKUT ISLAM. Kalau makna bahasa Arab itu salah mohon dikoreksi. Anda ada sudah mengakui bahwa dari sisi bahasa anda adalah SYIAH ISLAM. Kenapa harus takut menyebut anda adalah SYIAH ISLAM = PENGIKUT ISLAM… APAKAH DENGAN DEMIKIAN ANDA KAFIR…?

(Saya tidak mereply lagi, karena udah malas)

Beberapa saat setelah itu, FA memposting kalimat terakhirnya itu – tentang JONRU ADALAH SYIAH dst – di status Facebooknya dan mengajak saya melanjutkan debat di sana. Namun saya tak mau menanggapinya (belakanga, status itu pun dihapus olehnya).

Lantas beberapa menit kemudian, FA mengirim pesan lagi untuk saya di inbox FB:

FA: di dalam Islam dilarang mencuri hukumnya haram, klu mengambil postingan org harus terlebih dahulu meminta izin izin dari pemiliknya, dan harus sertakan nama serta link agar tdk dianggap anda sbg plagiat… hal yg sekecil ini saja anda tdk amanah bagaimana mau bicara ajaran Islam yg begitu mulia suci…?

Jonru: Hehe… Anda ini intelek tapi tak bisa membedakan antara mengutip dengan plagiat? Sejak kapan mengutip harus minta izin?

Lagipula nama anda saya tutup. Ucapan anda makin ngawur dan itu biasanya pertanda panik karena ketahuan

Saya bukan orang yg sulit minta maaf jika saya memang salah. Sejak tadi saya sudah tegaskan utk menghapus status itu jika anda tak berkenan. Namun soal tuduhan anda bahwa saya syiah dan sikap ngeles anda, itu hal yg berbeda.

(Saya ini penulis, dan sangat paham bahwa mengutip beberapa kalimat dari tulisan seseorang itu disebut MENGUTIP, dan kita cukup mencantumkan sumbernya, tak perlu minta izin. Itu BUKAN plagiat atau mencuri, karena plagiat adalah mengakui karya orang lain sebagai karya kita.

Yang saya lakukan adalah memposting screenshot status FA dengan cara menutupi nama dia, dengan alasan untuk melindungi privasinya. Namun konyolnya FA yang dikenal sebagai orang intelek tersebut justru menuduh saya mencuri statusnya. Sebuah tuduhan yang super amat sangat konyol banget sekali! Saya benar-benar tak menduga jika seorang FA bisa menuduh sekonyol itu)

FA: astagfirullah, berati isi buku yg anda tulis adalah hasil copy paste / plagiat… itu perbuatan tdk terpuji dan tdk dibernarkan dalam islam…

(Tuh, tiba-tiba dia bicara soal buku saya, dan menuduh buku saya plagiat hanya berdasarkan obrolan di atas. Benar-benar ngawur, bukan?)

Sdh menjadi pengetahuan umum karya org harus dihormati, bila anda ingin mengutip dan mempublikasi maka harus minta izin atau setidaknya adanya mengambilnys scr utuh dan menyertakan nama pemiliknya, kalau tidak anda akan disebut pencuri, dalam islam mencuri adalah perbuatan yang haram dan dosa

(Coba simak bagaimana dia bikin kesimpulan ngawur dan tak berdasar mengenai buku saya, padahal obrolan kami tak ada hubungannya dgn buku saya)

Jonru: Astaghfirullah… Kesimpulan anda soal buku saya ngaco sekali

FA: dan sampai saat ini saya tdk pernah mengutip atau mengambil lalu memposting satupun karya anda, dan bukan hanya anda, milik org lain pun saya tdk lakukan… tradisi menulis bg kaum intelektual dlm mengutip hrs menyertakan hak kepemilikan.

(dia menyebut istilah “tradisi intelektual”, padahal tuduhan dia terhadap saya sangat jauh dari intelek)

Kalau anda merasa itu tindakan yg tidk benar maka menjadi wajib utk dihapus dan minta maaf karen sudah mencuri, mencuri itu dosa dan haram. Saya belajar dari hal2 yg kecil. Kenapa saya berani lawan KPK, krn saya tdk mencuri uang negara, sekali saya mencuri uang negara maka mrk akan menyeret saya ke penjara.

Jonru: Anda lupa bahwa kita boleh TIDAK mencantumkan sumber jika tujuannya melindungi privasi. Dgn nama anda ditutup saja, anda sudah marah. Apalagi jika nama anda saya biarkan terlihat. Argumen anda makin ngaco saja bung!

FA: status saya itu bersifat umum bukan dokomen rahasia yg berakibat pada keamanan si penulis sehingga menjadi penting utk tdk mencuntumkan nama, dan hal itu hanya berlaku dlm etika / aturan jurnalistik… klu media sosial sitiap pemilik akun / fan page memiliki etika utk menghargai karya dan hak org lain… mencuri adalah dosa

krn saya tdk panik maknya saya ingin diskusi dgn anda di ruang terbuka, hanya dengan anda… jangan takut dan khawatir, saya akan melayani anda dgn bijak

Jonru: Ya sudah, status itu sudah saya hapus krn saya tak ingin orang lain tak berkenan krn st/atus itu. Walau alasan anda soal plagiat atau mencuri itu sungguh aneh.

Utk itu saya minta maaf.

Tapi soal tuduhan anda thd saya dan soal ngeles dst, bagi saya itu jadi catatan sendiri yg membuat pandangan saya thd anda berubah 180 derajat

Terima kasih, wassalam

Soal debat lanjutan di status anda, maaf menurut saya tidak perlu. Yg di sini sudah cukup. Terima kasih.

FA: Anda menghapus karena menyadari bahwa perbuatan anda adalah dosa, sebab terbukti mencuri karya orang lain, dan tindakan itu adalah perbuatan tercela. Bagaimana anda mau bicara Islam yang suci dan gampang mengkafirkan orang lain seenaknya, sementara anda berbakat pencuri…?

Mohon maaf beribu-ribu maaf, saya menegaskan fakta tersebut agar anda tidak menjadi pribadi yang plagiat, nanti kesannya tulisan2 anda akan diragukan oleh pembaca karena dicuriga sebagai karya copy paste / plagiat.

Seorang penulis hrs punya kredibilitas dan salah satu syarat adalah menghargai sekecil apapun karya orang lain, kalau mau mengutip atau menyebarkan karnya orn lain maka wajib cantumkan indentitas pemiliknya. Itu sudah baku dalam dunia akademik dan juranlisme.

(Lihatlah, bagaimana dia terus menyerang saya, menuduh saya pencuri, padahal saya sudah minta maaf dan sudah menghapus posting tersebut. Di sini terlihat sekali bahwa FA ini orangnya sangat jauh dari sikap gentleman)

Jonru: Terserah itu persepsi anda. Yang jelas Allah Maha tahu ttg niat saya yg sebenarnya. Anehnya anda justru terus menyerang saya, bukannya berterima kasih setelah saya menghapus status tsb. Seperti inikah ahklak seorang Faizal Assegaf yg ketua progres 98 itu??? Baiklah saya makin paham siapa anda.

FA: Saya bicara fakta dan anda sudah mengakui dengan menghapus postingan anda karena anda menyadari bahwa tindakan anda itu adalah tidak etis dan bertentangan dengan ajaran Islam…

(Lihatlah, dia bahkan berburuk sangka mengenai niat saya yang menghapus status tersebut. Padahal dia seharusnya berterima kasih, bukan?)

Maaf, saya anti plagiat dan saya menghormati sekecil apapun karya tulisan siapapun selam itu adalah murni hasil pemikirannya, bukan karya curian. Soal yang kecil ini saja kita lalai apalagi menyangkut ISLAM YG SUCI yang dengan gampang mengkafirkan orang lain…

Dari segi bahasa Arab saya tehaskan: JONRU SYIAH ISLAM = JONRU PENGIKUT ISLAM… Apakah anda Kafir…?

Jonru: Mas faizal assegaf yg baik, saya kira pembicaraan kita sudah cukup. Terima kasih

(Saya merasa malas dan tak punya selera lagi untuk meladeni dia, karena argumen-argumennya makin ngaco saja)

FA: selama ini saya tidak pernah menyerang anda scr pribadi, saya beri apresia yang setingg2nya, tapi anda sangat lancang sekali menyebut saya kafir dgn tuduhan berupa penggiringan opini scr keji…

(padahal SAYA TAK PERNAH MENUDUH DIA KAFIR. Itu hanya persepsi dia saja. Justru dialah yang pertama kali menuduh saya syiah. Saat memposting screenshot status tersebut, saya justru menutupi namanya. jadi tuduhan si FA ini benar-benar ngawur)

Itupun anda lakukan dgn mencuri postingan saya lalu memberi tafsir yg tdk sesuai dgn isu postingan. Mohon baca berkali-kali isi postingan tersebut sehingga anda tidak terjebak dalam pemikiran yang sempit. Anda harus luruskan pandangan2 anda yang sempit dan keliru itu, sehingga tdk terkesan anda menyuarakan kebencian pribadi kepada saya, tindakan kebencian tanpa fakta dan alasan yang memadai adalah dosa serta bisa dituntut di ranah hukum

Jonru: Saya malas mengulang2 argumen. Jika saya masih meladeni anda, itu hanya pengulangan argumen yg sia2

Kan postingnya sudah saya hapus dan saya sudah minta maaf. Tapi kenapa anda masih meracau saja?

Anda pun hanya mengulang2 argumen yg sama

Maaf saya malas meladeni pengulangan2 argumen spt itu

Kalau anda masih mereply juga dgn argumen2 yg sama, mohon maaf terpaksa saya blokir

FA: anda bukan malas mas Jonru, tapi anda tidak berbesar hati mengakui bahwa anda telah mencuri karya orang lain dan menjadikannya sebagai tujuan pengkafiran… Beri pernyataan singkat bahwa anda meminta maaf atas kekhilafan yang anda buat.

(Lihatlah, dia masih aja ngotot, padahal argumen dia benar-benar ngawur dan saya sudah menyatakan malas dan tak mau lagi meladeni dia, karena bagi saya meladeni orang yang ngomongnya ngawur itu tak ada gunanya sama sekali)

Kita ada sodara muslim yg harus saling tegur utk kebaikan, dan berjiwa besar utk mengkui perbuatan kita. Allah Maha Tahu…

(Dia bilang kita harus saling tegur. Padahal saya bisa menerima saat ditegur olehnya, tapi dia sendiri justru tak mau ketika saya tegur soal tuduhan syiah terhadap saya. Dia bahkan tidak mau minta maaf, dan tak mau berterima kasih pada saya. Memang menasehati orang lain itu gampang, tapi tidak mudah menasehati diri sendiri).

(maka saya tidak mereply lagi dan orangnya langsung saya blokir. Karena jika tidak diblokir, saya yakin dia terus akan nyerocos, dan saya merasa rugi waktu jika meladeni orang seperti itu)

(selesai)

Jakarta, 27 Juli 2015

Jonru

Screenshot Bukti Pembicaraan:

faizal_assegaf_06
.
faizal_assegaf_07
.
faizal_assegaf_08
.
faizal_assegaf_09
.
faizal_assegaf_10
.
faizal_assegaf_11
.
faizal_assegaf_12
.
faizal_assegaf_13
.
faizal_assegaf_14
.
faizal_assegaf_15
.
faizal_assegaf_16
.
faizal_assegaf_17
.
faizal_assegaf_18
.
faizal_assegaf_19
.
faizal_assegaf_20
.
faizal_assegaf_21
.

Screenshot LANJUTAN Pembicaraan:

Tanggal 26 Juli 2015 kemarin, saya terlibat debat lagi dengan FA di inbox Facebook. Hasil pembicaraan kami telah saya tulis di sini << silahkan dibaca.

Soal tuduhan FA bahwa saya menuduh dia kafir:
Ada teman yang meminta klarifikasi pada FA mengenai hal itu. Dan ternyata dia tak bisa jawab sama sekali. Berikut bukti screenshootnya:

faizal_assegaf_syiah_22

.

Dan berikut adalah screenshot dari pembicaraan kami yang transkripnya telah saya muat di fan page Jonru kemarin. Namun sebelumnya, saya sampaikan sebuah kesimpulan utama dalam bentuk gambar:
.

takutsyiah
.
faizal_assegaf_syiah_01
.
faizal_assegaf_syiah_02
.
faizal_assegaf_syiah_03
.
faizal_assegaf_syiah_04
.
faizal_assegaf_syiah_05
.
faizal_assegaf_syiah_06

 

.

Tanggapan Faizal Assegaf (FA):

Jika Anda mengira semua screenshot palsu alias hasil rekayasa, maka saya perlu mencantumkan TANGGAPAN LANGSUNG DARI FA yang dia tulis langsung di Fan Page Jonru. Silahkan cek sendiri di status ini << Klik saja.

Berikut screenshotnya:

faizal_assegaf_syiah_07

Berikut adalah transkrip lengkap obrolan kami di status tersebut. Sengaja yang saya tampilkan hanya obrolan kami berdua, tidak mengikutsertakan obrolan dari peserta lain. Jika Anda hendak membaca obrolan selengkapnya, silahkan cek di sini.

Faizal Assegaf:
hahaha mas Jonru lucu dah, kocak baca komentar teman2, terimakasih bagi kalian yang menghujat dan mencaci maki, no problem selama hal itu membuat teman2 bahagia dan mendapat banyak pahala…

Cuma saya ingin sampaikan: Siapa yg bisa tahu keimanan di hati Jonru, apakah dia wahabi atau syiah…? Sebab soal keimanan yang tahu hanyalah Allah SWT namun Jonru tampaknya telah mengambil hak Allah tersebut dgn gampang menyebut org lain sesat dan kafir.

Mas Jonru, ada beberapa bagian dialog saya dgn anda yang tidak anda publis, klu mau jujur beberkan semuanya, biar tdk ada yg disembunyikan.

ok mas, lanjutkan diskusinya, tetap bersikap dewasa dan santun, Islam mengajarkan kita utk bertindak demikian.

Jonru:
Memang ada yang tidak saya publish Mas. Yaitu pembicaraan kita yang menjelaskan IDENTITAS ASLI ANDA yang sebenarnya. Sengaja tidak saya publish, karena saya masih ingin menghargai Anda. Tapi jika bagian itu ingin Anda publish, dipersilahkan. Resiko tanggung sendiri.

Adapun bagian lain, sudah saya publish semua. Jika Anda merasa ada yan belum saya publish, silahkan Anda yang publish. Saya tidak takut karena saya merasa sudah jujur dengan segala yang telah saya sampaikan.

Faizal Assegaf:
dipublish saja jgn takut klu hal itu dpt dibuktikan, tp klu bertujuan memfitnah urusannya bisa masuk ke ranah hukum…

Anda tdk jujur tdk ada kesepakatan anda dgn saya utk membuka diskusi di inbox ke publik. Dan sebelumnya anda telah memposting dgn tuduhan kpd saya namun kemudian anda hapus setelah menyadari hal itu adalah sebuah kesalahan. Knp kini anda masih ngotot memfitnah saya…?

Jonru:
Mas Faizal Assegaf… Teman saya menunggu jawaban anda di inbox ini. Apa bukti bahwa saya telah mengkafirkan Anda? Kenapa belum dijawab juga? Anda bingung?

faizal_assegaf_syiah_22

Anda berkata hanya Allah yang tahu apakah saya syiah atau wahabi. Memang benar hanya ALlah yang tahu. Artinya hanya ALlah yang tahu apakah Faizal Assegaf Syiah atau bukan.

Faizal Assegaf:
penegasan saya syiah oleh anda dan syiah itu sesat dan kafir itu adalah alur pikir anda utk membuat kesimpulan saya kafir. Perlu anda ketahui, soal keimanan yg berhap menilai adalah Allah bukan anda.

Jonru:
Memang benar yang berhak menilai keimanan adalah Allah. Karena yakin seperti itu, maka saya tidak pernah peduli apakah orang lain menuduh saya kafir, dajjal, komunis, kafir berpura2 Islam, dan sebagainya.

Namun anehnya, anda terlihat sangat kebakaran jenggkot ketika MERASA dituduh kafir oleh saya (padahal saya tak pernah menuduh anda kafir)

Apa yang terjadi dengan Anda FA?

Jika anda yakin bahwa Allah Maha Tahu mengenai keimanan Anda, untuk apa anda khawtir terhadap tuduhan apapun?

Anda ini aneh dan kontradiktif

Faizal Assegaf:
jawaban anda itu bertolak belakang dgn sikap anda yg ingin memaksakan saya harus mengakui bahwa saya syiah… baca lagi postingan anda?

Tapi saya kira, anda berhak dan bebas utk berpendapat, hal itu saya hormati walaupun prihatin. Santai saja mas Jonru, semua kritikan dan tudingan anda tdk akan membuat saya gentar. Sbb sebelumnya ribuan org di luar sana sudah membuly saya dan saya santai2 saja… Wkt akan mendewasakan anda.

Ok terimakasih sahabatku, semoga cacian dan hinaan anda buat saya membuat anda makin Islami dan dapat pahala yang banyak…

Lanjutkan diskusinya dgn kawan2, doa saya selalu untuk kalian.. Amin Yaa Rabb

Jonru:
Hehehehe… Justru Anda yang pertama kali ngotot memaksa saya agar mengaku “syiah islam” Saya hanya meminjam istilah anda, lalu menggunakannya untuk mengajukan pertanyaan yang sama utk Anda. Dan ternyata Anda tak bisa jawab. Hehehehe…

Ya sudahlah, terima kasih. Jika Anda memang tak gentar, saya kagum pada Anda. Silahkan BUKTIKAN ketidakgentaran Anda tersebut.

Oh ya, saya tunggu bagian dari pembicaraan inbox yang menurut anda belum saya publish.

* * *

Si FA tidak menjawab lagi setelah itu. Namun dia mempublish status berikut di akun FB-nya. Sebuah status yang sangat terlihat jelas ditulis dalam keadaan panik. Karena isinya ngaco semua, dan sangat jauh dari intelek.

fa_panik

Tentang jonru Ginting
- Content writer - Social Media Activist - Penulis buku "Saya Tobat!" dan beberapa buku lainnya - Pendiri DapurBuku.com (layanan self publishing) - Pendiri Jonru Media Center

2 Responses to Ternyata Seperti Inilah Faizal Assegaf yang Asli

  1. Ummi says:

    Memang syi’ah itu kerjanya bertaqiyah terus, tapi lama lama nanti ketahuan juga kok, dan memang syi’ah bukan bagian dari islam.

    Disukai oleh 1 orang

  2. Syiah memang secara bahasa adalah pengikut
    tp syiah scra umum sudah d ketahui semua orang bahwa yg di maksud adalah kaum rofidoh.
    dan dlm ajaran rofidoh (syiah) wajib hukumnya bertaqiyah (berdusta) . brg siapa yg tidak bertaqiyah berarti dia tidak beragama / kafir (di sebut dlm kitab besar mereka Al-Kafi)

    Disukai oleh 2 orang

Tinggalkan komentar